Untuk pemasangan daun pintu dan daun jendela diperlukan
perencanaan yang tepat dalam pemasangannya, ada beberapa faktor yang menjadi
pertimbangan antara lain:
- Jenis kayu
- Engsel
- Ketinggian pintu atau jendela.
- Space antara kusen dan pintu/jendela.
Jenis kayu.
Jenis kayu dapat mempengaruhi teknik pemasangannya, kenapa
kayu menjadi factor utama? Karena yang hendak dipasang adalah daun pintu/jendela
dari bahan kayu. Kayu yang berkwalitas oven/kering sangat baik untuk diolah
menjadi pintu/jendela karena kayu mempunyai sifat memuai dan menyusut. Dari berbagai
macam kayu berbeda pemuaian dan penyusutannya, dapat di lihat dari texture dan
kepadatan rongga pori kayu. Bila kepadatan serat kayunya padat untuk penyusutan
dan pemuaiannya tidak banyak dan sebaliknya. Dengan pengeringan atau oven
penyusutan kayu dapat diminimalisir dan permukaan kayu menjadi berwarna cerah.
Untuk membedakan kayu yang berpori padat dan longgar dapat
dilihat dari potongan kayu dan beratnya, misalnya kayu jati, merbau, kompas,
kamper merupakan yang berserat padat dan kayu meranti, pinus, alba kayu yang
berserat longgar. Bila kayu yang berserat longgar sangat mudah untuk menyimpan
air dan karena iklim dapat berubah sangat cepat. Dan kayu yang berserat
padatpun dapat memuai namun pemuaiannya dapat ditoleran, karena semua materi
dapat berubah bila ada perubahan cuaca (panas dan dingin) itulah sifat alamiah
dari materi.
Engsel.
Menentukan engsel dalam pemasangan daun pintu/jendela sangat
menentukan sekali, karena engsel yang mengaitkan daun pintu/jendela ke kusen. Bila
ukuran dan jenis kayu pintu/jendela dapat menentukan penggunaan engsel,
kekuatan pemasangan daun pintu engsel menjadi penentu karena beban bertumpu
pada engsel. Gunakanlah engsel yang tepat karena bila beban daun pintu/jendela
sangat berat dan engsel tidak kuat untuk menopangnya nanti pada akirnya turun
daun pintu/jendelanya dan menjadi masalah dikemudian hari. Di samping engsel,
kunci dan handelpun penting untuk keamanan dan estitika daun pintu/jendela.
Ketinggian daun pintu dan jendela.
Factor ketinggian daun pintu/jendela menjadi pertimbangan
dalam pemasangan, dan engsel harus dipasang berapa buah untuk daun pintu yang
ukurannya tinggi, hal yang kurang diperhatikan dalam pemasangan daun pintu
penggunaan engsel dan jarak antara engsel. Bila mana daun pintu tingginya
maksimal 220 cm cukup menggunakan engsal tiga buah dipasang dengan jarak yang
sama, atau dipasang pada bagian atas engsel jaraknya 50 cm dan pada bagian
bawah 30 cm.
Untuk daun pintu yang tinggi mencapai 300 cm di perlukan
perhitungan yang matang dan penggunaan engsel yang tepat, kendala yang sering
terjadi beban pintu yang berat mengakibatkan daun pintu turun posisinya, dan
kebanyakan menggunakan engsel pivot/taman. Namun bisa juga dipasang swing dan
pemasangannya menggunakan minimal engsel empat buah dengan kekuatan beban
engsel yang baik.
Dalam pemasangan daun pintu yang tinggi kendala yang kedua
daun pintu cenderung melengkung, karena sifat elastisitas dari kayu yang
menjadi penyebabnya. Dan dalam pemasangan swing nampak ketidak seimbangan
antara kusen dan daun pintunya, diperlukan keahlian khusus untuk pemasangan dan
penempatan posisi engsel.
Space antara kusen dan daun pintu/jendela.
Hal yang menjadi banyak pertanyaan kenapa kayu oven kok dapat rubah (menyusut/mengembang), perlu di jelaskan disini, semua materi baik cair, gas ataupun padat semuanya dapat berubah dikarenakan cuaca, untuk mengurangi perubahan yang signifikan pada kayu maka di perlukan pengolahan dengan pengopenan. Walaupun sudah di oven tidak menutup kemungkinan masih ada perubahan namun masih dapat ditolelir, maka dalam pemasangan daun pintu/jendela di perlukan pertimbangan yang matang mengingat kondisi cuaca di suatu daerah dengan daerah lain tentu berbeda.
Disini perlu keahlian dalam mengolah kayu menjadi produk matrial untuk rumah, dan berbagai macam sifat kayu bermacam-macam pula. Berkat pengalaman kami hal-hal yang terjadi merupakan pelajaran yang baik untuk pengetahuan, dan dapat di ambil manfaatnya.
No comments:
Post a Comment